10 Saksi Diperiksa, Termasuk EO dan Satpol PP: Polda Jabar Dalami Tragedi Garut

Korban saat dilarikan ke RSU dr Slamet Garut, setelah insiden makan gratis di Gedung Pendopo Garut, pada Jumat (18/7/2025).

HAI GARUT – Tragedi memilukan mewarnai acara pesta rakyat makan gratis yang digelar di Gedung Pendopo Garut pada Jumat (18/7/2025). Insiden yang semula bertujuan sebagai ajang kebersamaan ini justru berubah menjadi kekacauan massal, menewaskan tiga orang—termasuk seorang anggota kepolisian yang tengah bertugas dan menyebabkan 30 orang lainnya luka-luka.

Merespons kejadian tersebut, aparat kepolisian bergerak cepat. Satuan Reserse Kriminal (Satreskrim) Polres Garut telah memeriksa sedikitnya 10 orang saksi yang berada di lokasi kejadian. Mereka terdiri dari pihak Event Organizer (EO), petugas pengamanan dalam dari Satpol PP, hingga tenaga medis dan petugas ambulans.

Namun, karena kompleksitas kasus dan jatuhnya korban jiwa, penanganan perkara kini telah resmi diambil alih oleh Direktorat Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum) Polda Jawa Barat. Hal itu dikonfirmasi langsung oleh Kepala Satreskrim Polres Garut, AKP Joko Prihatin, saat ditemui pada Senin (21/7/2025).

“Kami telah melakukan serangkaian pemeriksaan awal. Pada Minggu pukul 10.30 WIB, berkas perkara lengkap kami serahkan dan pelimpahan penanganan sudah dilakukan ke Ditreskrimum Polda Jabar,” ujar AKP Joko.

Ia menambahkan, pihaknya tidak lagi memiliki kewenangan untuk memberikan keterangan lebih lanjut soal detail insiden, termasuk soal kemungkinan diperiksanya mempelai pengantin yang disebut-sebut sebagai bagian dari rangkaian acara.

“Segala hal terkait kelanjutan penyelidikan kini berada di bawah wewenang Polda Jabar. Kami menyarankan awak media menghubungi mereka langsung,” kata Joko.

Sementara itu, berdasarkan informasi yang dihimpun, insiden memilukan ini terjadi saat ratusan warga berdesakan berebut makanan yang disediakan secara gratis. Kurangnya pengamanan dan buruknya manajemen kerumunan diduga menjadi pemicu utama kericuhan hingga jatuhnya korban jiwa.

Tak lama setelah kejadian, Tim Forensik dan Inafis Polda Jawa Barat langsung melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) pada Jumat malam. Investigasi menyeluruh tengah berlangsung, termasuk pengumpulan keterangan saksi, dokumen dari panitia, serta evaluasi terhadap prosedur keamanan acara.

Pihak Polda Jawa Barat hingga kini belum memberikan keterangan resmi terkait potensi tersangka dalam kasus ini. Namun, publik menanti kejelasan hukum dan pertanggungjawaban atas tragedi yang merenggut nyawa dalam acara yang seharusnya membawa kebahagiaan.***

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Tutup