Putri Tantia Dengarkan Keluh Warga Dungusiku Dari Insentif Kader Hingga Permodalan UMKM

Anggota DPRD Garut Putri Tantia didampingi Kepala Desa Dungusiku saat menyampaikan agenda reses

 

HAI GARUT – Suasana aula Desa Dungusiku, Kecamatan Leuwigoong, Kabupaten Garut, terasa hangat pada Senin (13/10/2025). Warga tampak antusias menyampaikan berbagai aspirasi kepada Anggota DPRD Garut Fraksi Demokrat, Putri Tantia, yang tengah melaksanakan kegiatan reses masa sidang tahun 2025.

Dalam dialog terbuka tersebut, berbagai persoalan muncul dari masyarakat, mulai dari rendahnya insentif kader PKK dan Posyandu, hingga kebutuhan bantuan modal usaha bagi pelaku UMKM di desa.

“Banyak aspirasi yang kami terima hari ini, termasuk dari ibu-ibu kader yang menyampaikan bahwa insentif mereka hanya Rp80 ribu per bulan. Itu pun katanya masih dipotong,” ungkap Putri Tantia.

Ia menegaskan, persoalan tersebut menjadi perhatian serius. “Kita akan perjuangkan melalui pokok-pokok pikiran DPRD agar ada peningkatan dan keadilan dalam pemberian insentif bagi para kader desa,” ujarnya.

Selain isu kesejahteraan kader, aspirasi lain juga datang dari sektor ekonomi rakyat. Warga berharap adanya program bantuan permodalan bagi UMKM agar usaha kecil bisa terus tumbuh.

“Insya Allah, aspirasi ini akan kami anggarkan melalui pokir, terutama untuk masyarakat di Dapil 2, termasuk Desa Dungusiku. UMKM adalah tulang punggung ekonomi desa,” kata Putri.

Tak hanya soal ekonomi, Putri juga menyoroti kondisi infrastruktur pendidikan di beberapa wilayah yang masih belum layak. Ia berjanji akan merekomendasikan perbaikan kepada dinas terkait agar menjadi prioritas pembangunan.

Sementara itu, Kepala Desa Dungusiku, Karno, mengapresiasi kunjungan reses tersebut. Menurutnya, warga sangat menunggu kesempatan bertemu langsung dengan wakil rakyatnya.

“Alhamdulillah, kami bisa menyampaikan berbagai keluhan. Seperti masalah BPJS dan KIS yang sering tidak aktif, padahal dulunya aktif. Itu cukup menyulitkan warga,” ucap Karno.

Ia juga menyebutkan bahwa bidang pendidikan di desanya kini relatif stabil, namun sektor kesehatan dan sosial perlu lebih banyak sentuhan dari pemerintah daerah.

“Ibu Dewan tadi langsung menanggapi dan siap membantu memperjuangkan program untuk masyarakat Dungusiku,” tambahnya.

Kegiatan reses tersebut tidak hanya menjadi ajang menyerap aspirasi, tetapi juga mempererat kedekatan antara wakil rakyat dan masyarakat di akar rumput. Melalui kegiatan seperti ini, Putri Tantia berharap setiap suara warga bisa diterjemahkan menjadi kebijakan yang nyata di lapangan. (Red)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Tutup