Dana BOS Jadi Bancakan? Pemerhati Desak Bupati Garut Tindaklanjuti Temuan HMI

HAI GARUT – Penggiat media sosial sekaligus pemerhati kebijakan publik, Yadi Roqib Jabbar, memberikan tanggapan serius terhadap laporan Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Garut mengenai dugaan praktik mafia pendidikan, pungutan liar (pungli), hingga penyalahgunaan dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) yang diduga dilakukan oknum di lingkungan Dinas Pendidikan Kabupaten Garut.
Menurut Yadi, laporan tersebut menjadi alarm keras atas lemahnya fungsi pengawasan pemerintah daerah. Baik Inspektorat sebagai pengawas internal maupun DPRD Garut sebagai pengawas eksternal dinilai belum menjalankan peran secara maksimal.
“Apa yang dilaporkan kawan-kawan HMI membuktikan bahwa fungsi kontrol di daerah ini belum berjalan optimal. Jika benar ada pungli dan dana BOS dijadikan bancakan, ini bentuk pengkhianatan terhadap amanah publik,” ungkap Yadi, Kamis (25/9/2025).
Yadi mendesak agar Bupati Garut segera menindaklanjuti laporan tersebut secara terbuka dan tegas. Menurutnya, jika ditemukan indikasi pidana, pemerintah daerah tidak boleh ragu untuk melibatkan aparat penegak hukum agar kasus ini terang benderang.
“Transparansi dan integritas di sektor pendidikan harus jadi prioritas. Jangan biarkan sekolah dan siswa menjadi korban kepentingan oknum-oknum nakal,” tegasnya.
Ia menambahkan, dunia pendidikan merupakan pondasi pembangunan daerah. Karena itu, dugaan penyalahgunaan dana BOS maupun praktik pungli harus segera diusut tuntas agar tidak menggerus kepercayaan masyarakat terhadap pemerintah daerah.
“Kalau pendidikan sudah dikorupsi, maka masa depan generasi penerus akan ikut terkorbankan,” pungkas Yadi.






