Korban Keracunan Massal Program MBG di Kadungora Garut Bertambah Jadi 299 Orang

HAI GARUT – Jumlah korban dalam Kejadian Luar Biasa (KLB) dugaan keracunan makanan program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Kecamatan Kadungora, Kabupaten Garut, terus mengalami peningkatan. Hingga Kamis (2/10/2025) pukul 06.00 WIB, total pasien yang tercatat mencapai 299 orang.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Garut, dr. Leli Yuliani, menyampaikan bahwa korban berasal dari laporan bertahap sejak Selasa hingga Kamis pagi. Pada Selasa (30/9/2025) tercatat sebanyak 147 orang, kemudian bertambah 139 orang pada Rabu (1/10/2025), serta 13 orang tambahan pada Kamis pagi.
“Dengan akumulasi data terbaru, jumlah total pasien akibat dugaan keracunan makanan mencapai 299 orang,” ungkap dr. Leli Yuliani.
Berdasarkan data resmi Dinas Kesehatan Garut, kondisi korban saat ini adalah:
27 pasien masih menjalani perawatan di Puskesmas Leles.
1 pasien masih dirawat di Puskesmas Kadungora.
6 pasien dirawat di RSUD dr. Slamet Garut.
265 pasien sudah diperbolehkan pulang dalam keadaan membaik.
Dengan demikian, hingga Kamis pagi jumlah pasien yang masih mendapatkan perawatan intensif tersisa 34 orang.
Kadinkes Garut memastikan seluruh pasien ditangani sesuai prosedur medis. Ia juga menegaskan pihaknya masih menunggu hasil pemeriksaan laboratorium untuk mengetahui penyebab pasti keracunan massal tersebut.
Sebagai langkah pencegahan, pemerintah daerah telah menutup sementara dapur penyedia makanan yang diduga menjadi sumber masalah. Selain itu, tim surveilans kesehatan juga dikerahkan untuk menelusuri distribusi makanan program MBG serta melakukan pengawasan sanitasi lingkungan.
“Tim kami terus melakukan pemantauan terhadap pasien yang masih dirawat. Sebagian besar kondisinya sudah membaik, dan kami harap tidak ada penambahan kasus baru,” kata dr. Leli.
Kasus keracunan massal ini menjadi perhatian serius Pemkab Garut, mengingat program MBG merupakan salah satu program strategis pemerintah pusat. Evaluasi menyeluruh terhadap distribusi dan pengawasan makanan dipastikan akan dilakukan agar kejadian serupa tidak terulang.
Dengan jumlah korban yang mencapai hampir 300 orang, kejadian ini menjadi salah satu kasus keracunan massal terbesar yang pernah terjadi di Kabupaten Garut dalam beberapa tahun terakhir. (Cok)






