Ratusan Juta Dana Anggota Raib, Pemerhati Publik Desak Polisi Usut Koperasi Guru Karangpawitan Garut

Ketua Forum Pemerhati Desa Roni Faisal Adam

HAI GARUT – Dugaan raibnya dana ratusan juta rupiah milik anggota Koperasi Guru Karangpawitan di Kabupaten Garut, Jawa Barat, memicu keprihatinan dan desakan dari berbagai pihak. Pemerhati publik Roni Faisal Adam meminta pihak kepolisian segera turun tangan dan menuntaskan dugaan penyalahgunaan dana tersebut.

Menurut informasi yang dihimpun, dana yang kini dipersoalkan berasal dari simpanan wajib anggota koperasi sebesar Rp150.000 per bulan. Namun, dalam beberapa bulan terakhir, sejumlah guru mempertanyakan kejelasan laporan keuangan karena saldo simpanan mereka diduga hilang tanpa penjelasan transparan.

“Ini uang hasil jerih payah para guru. Kalau benar dana itu raib tanpa pertanggungjawaban, maka sudah seharusnya pihak kepolisian bertindak. Jangan sampai kepercayaan publik terhadap koperasi runtuh,” tegas Roni Faisal Adam, Rabu (12/11/2025).

Roni menilai, kasus ini tidak bisa dianggap sepele karena menyangkut kepercayaan dan kesejahteraan para guru. Ia mendesak Kapolres Garut agar memerintahkan penyidik melakukan pemeriksaan menyeluruh, terutama terhadap pengurus koperasi yang mengelola keuangan anggota.

“Penyelidikan harus dilakukan secara terbuka. Jika ditemukan unsur penyalahgunaan wewenang atau penyelewengan dana, pelakunya wajib diproses hukum,” tambahnya.

Sejumlah anggota koperasi dikabarkan mulai mengumpulkan bukti setoran dan laporan keuangan sebagai bahan untuk dilaporkan secara resmi ke aparat penegak hukum. Hingga berita ini diturunkan, pihak pengurus koperasi belum memberikan keterangan resmi terkait dugaan hilangnya dana tersebut.

Masyarakat berharap pihak kepolisian bergerak cepat agar kasus ini tidak berlarut-larut dan menimbulkan keresahan di kalangan guru yang menjadi anggota koperasi.

Kasus dugaan raibnya dana di Koperasi Guru Karangpawitan Garut ini diharapkan menjadi pelajaran penting bagi seluruh lembaga koperasi, agar lebih transparan, akuntabel, dan terbuka dalam mengelola dana anggotanya. (Red)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Tutup